Jumat, 26 November 2010

Consumer involvement in financial services : an empirical test of two measures.

JURNAL SOFTSKILL
ABDULLAH H ALDLAIGAN
Abstract
This study reports an empirical test of two involvement scales : zaichkowsky’s personal involvement inventory (PII) and kapferer and laurent’s consumer involvement profile(CIP). The purpose of this study is to identify whether these two scales. Eight financial services are investigated : the use of a cheque book, overdraft facility, the use of switch services , the use of a chas machine, saving account , investment services , mortgage services, and personal loan. The empirical findings show that the two scales indicate different level of involvement in the eight financial service. The PII measure indicates that mortgage, invesment and chas machine use are high involvement services. The use of saving account , personal loan, a chequebook, overdraft facilty, and switch services are found to be medium involvment services. The CIP shows that investment, mortgage, and savings accounts are rated as high involve-ment service. Personal loans, overdraft facilities, switch card, chash machane, and chequebook usage are in the middle rangge of involvement. Being a multidimen-sional scale, the CIP provides more data about involvement. More investigation is needed in order to understand the links between consumer involvement in financial service and customer behavice and customer behavior. The authours conclude with recommendations for further research into consumer invelvoment in financial services and its effect on bank customer behavior


Introduction
Despite a gwowing volume of research on consumers and financial services financial , our understanding of consumer behavior in this area remains partical. However, an understanding of the factors that affect both evaluation of diffrent financial services and the final purchase decision is of importance to both academics and practitioners. One factors which is the level of consumer involvement (Foxall and pallister,1998)


Literature review

Involvement : operationalisation in marketing
The literatur on involment shows that there are three major domains of involvement , which are considered by marketing researchers. These domains are:
• Advertising domain;
• Product classdomain; and
• Purchasing decision domain
(Zaichkowsky, 1986).
The involvement literature indicates that these three domains are related to each other in the sense of their personal relevance. Personal relevance is claimed to be a focal theme of involvement research, since involvement definitions lack consistency (Zaichkowsky , 1986; arora, 1982; Greenwald and leavitt, 1984).
The involvement constuct has many times been operationalised to measure one or more of the three domains. Slama and Tashchian (1985) developedd a measure of global involvement for the purchase situation. Based on sherif and cantril’s (1947) argument that people can develop many diffrent types of involvement (e.g.involvement with activities , objects , ideas, social issues , etc.), they argue that purchasing, as an people could become involved. Mittal (1988,1989)uses Zajonc’s (!980) thesis for developing a measure of involvement by applying an affective choise model. The consumers is viewed in the affective choise model as an information processing system. The idea of the low involvement consumer who does not process much information when product choise is unimportant or the purchase situation is uninvolving is incorporated into this model.
zaichkowsky
continued

Konsumen keterlibatan dalam jasa keuangan

Review Jurnal prilaku konsumen
ABDULLAH H ALDLAIGAN
Meskipun volume berkembang penelitian tentang konsumen dan jasa keuangan, pemahaman kita tentang perilaku konsumen di daerah ini masih parsial. Namun, pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi baik evaluasi jasa keuangan yang berbeda dan keputusan pembelian akhir yang penting bagi kedua akademisi dan praktisi. Salah satu faktor yang dianggap penting dari is the tingkatan tertentu keterlibatan konsumen (Foxall dan Pallister, 1998). Keterlibatan: operasionalisasi dalam Sastra pada keterlibatan menunjukkan bahwa ada tiga domain utama dari keterlibatan, yang dianggap oleh para peneliti pemasaran. Domain-domain tersebut adalah: domain iklan; produk domain kelas; dan domain keputusan pembelian.
Untuk mencapai tujuan studi ini, penulis mengeksplorasi sifat keterlibatan konsumen bidang jasa keuangan dengan pengujian empiris dua ukuran keterlibatan konsumen yaitu Keterlibatan konsumen profil (CIP) (Laurent dan Kapferer, 1985), dan Zaichkowsky's (1985) keterlibatan pribadi persediaan (PII). Beberapa penyesuaian dari dua skala dibuat untuk membuat mereka relevan dengan jasa keuangan konteks.
Tujuan
Analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah kedua skala dapat digunakan untuk mengukur keterlibatan konsumen dalam jasa keuangan, dan dan harus diperlakukan secara terpisah. Untuk menganalisis kinerja kedua skala dalam kaitannya dengan penggunaan pelanggan darijasa keuangan.
Metodologi
Pemilihan jasa keuangan Kami memilih jasa keuangan untuk ini studi berikut review dari layanan disediakan oleh dua bank besar Inggris. Dari sastra dari kedua bank kami memilih enam populer jasa keuangan:
1. rekening saat ini ;
2. tabungan dan investasi;
3. pribadi pinjaman;
4. hipotek jasa;
5. jasa asuransi, dan
6. perjalanan jasa.
Kesimpulan
Temuan empiris menunjukkan bahwa dua skala menunjukkan tingkat keterlibatan yang berbeda dalam pelayanan delapan keuangan. Ukuran PII menunjukkan bahwa hipotek, investasi dan penggunaan layanan Chas Mesin keterlibatan tinggi. Penggunaan rekening tabungan, pinjaman pribadi, buku cek, Fasilitas cerukan, dan jasa beralih ditemukan untuk layanan keterlibatan media. CIP menunjukkan bahwa investasi, hipotek, dan tabungan dinilai sebagai layanan melibatkan-ment tinggi. pinjaman pribadi, fasilitas cerukan, kartu switch, machane chash, dan penggunaan buku cek berada di tengah Rangge keterlibatan. Menjadi skala multidimen-sional, CIP menyediakan data lebih lanjut tentang keterlibatan. penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara keterlibatan konsumen dalam jasa keuangan dan behavice pelanggan dan perilaku pelanggan.

Konsumen keterlibatan dalam jasa keuangan

Review Jurnal prilaku konsumen
ABDULLAH H ALDLAIGAN
Meskipun volume berkembang penelitian tentang konsumen dan jasa keuangan, pemahaman kita tentang perilaku konsumen di daerah ini masih parsial. Namun, pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi baik evaluasi jasa keuangan yang berbeda dan keputusan pembelian akhir yang penting bagi kedua akademisi dan praktisi. Salah satu faktor yang dianggap penting dari is the tingkatan tertentu keterlibatan konsumen (Foxall dan Pallister, 1998). Keterlibatan: operasionalisasi dalam Sastra pada keterlibatan menunjukkan bahwa ada tiga domain utama dari keterlibatan, yang dianggap oleh para peneliti pemasaran. Domain-domain tersebut adalah: domain iklan; produk domain kelas; dan domain keputusan pembelian.
Untuk mencapai tujuan studi ini, penulis mengeksplorasi sifat keterlibatan konsumen bidang jasa keuangan dengan pengujian empiris dua ukuran keterlibatan konsumen yaitu Keterlibatan konsumen profil (CIP) (Laurent dan Kapferer, 1985), dan Zaichkowsky's (1985) keterlibatan pribadi persediaan (PII). Beberapa penyesuaian dari dua skala dibuat untuk membuat mereka relevan dengan jasa keuangan konteks.
Tujuan
Analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah kedua skala dapat digunakan untuk mengukur keterlibatan konsumen dalam jasa keuangan, dan dan harus diperlakukan secara terpisah. Untuk menganalisis kinerja kedua skala dalam kaitannya dengan penggunaan pelanggan darijasa keuangan.
Metodologi
Pemilihan jasa keuangan Kami memilih jasa keuangan untuk ini studi berikut review dari layanan disediakan oleh dua bank besar Inggris. Dari sastra dari kedua bank kami memilih enam populer jasa keuangan:
1. rekening saat ini ;
2. tabungan dan investasi;
3. pribadi pinjaman;
4. hipotek jasa;
5. jasa asuransi, dan
6. perjalanan jasa.
Kesimpulan
Temuan empiris menunjukkan bahwa dua skala menunjukkan tingkat keterlibatan yang berbeda dalam pelayanan delapan keuangan. Ukuran PII menunjukkan bahwa hipotek, investasi dan penggunaan layanan Chas Mesin keterlibatan tinggi. Penggunaan rekening tabungan, pinjaman pribadi, buku cek, Fasilitas cerukan, dan jasa beralih ditemukan untuk layanan keterlibatan media. CIP menunjukkan bahwa investasi, hipotek, dan tabungan dinilai sebagai layanan melibatkan-ment tinggi. pinjaman pribadi, fasilitas cerukan, kartu switch, machane chash, dan penggunaan buku cek berada di tengah Rangge keterlibatan. Menjadi skala multidimen-sional, CIP menyediakan data lebih lanjut tentang keterlibatan. penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara keterlibatan konsumen dalam jasa keuangan dan behavice pelanggan dan perilaku pelanggan.

Sabtu, 20 November 2010

ANALISIS PENENTUAN TINGKAT PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM UPAYA MAKSIMALISASI LABA PADA PT. AIR GUNUNG SALAK”.

BAB II

3.1. Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah variable mengenai penentuan tingkat persediaan barang dagang dengan indikator: (1) kebutuhan barang, (2) Biaya Pemesanan, (3) Biaya penyimpanan barang (4) Biaya kekurangan persediaan. Sedangkan upaya maksimalisasi laba dengan indicator: (1) Penjualan, (2) Harga Pokok penjualan, (3) Gross Profit Margin.
Penulis melakukan penelitian pada PT. Air Gunung Salak yang bergerak dalam perdagangan dan jasa air minum dalam kemasan. Permasalahan yang terjadi pada PT. Air Gunung Salak adalah kondisi dimana tingkat laba yang dicapai/dihasilkan oleh perusahaan belum maksimal.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang dilakukan dengan memperoleh gambaran mengenai keadaan dan kondisi yang sebenarnya terjadi pada tingkat persediaan barang dagangan PT. Air Gunung Salak
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah studi kasus yaitu metode penelitian yang meneliti lebih dalam lagi fakta – fakta dari data yang ada guna memberikan gambaran yang mendetail mengenai masalah yang diteliti yaitu tingkat penjualan dan tingkat laba PT. Air Gunung Salak.

Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang penulis gunakan adalah statistik kuantitatif, yaitu suatu teknik penelitian yang digunakan terhadap penelitian dalam bentuk angka dan bisa diukur serta dihitung yang menunjukan peristiwa atau keadaan yang terjadi di PT. Air Gunung Salak
Unit Analisis
Unit analisis merupakan tingkat agresi data yang dianalisis dalam penelitian. Unit yang diteliti adalah respon group yakni bagian penyimpanan persediaan barang dagang/gudang (warehouse) pada PT. Air Gunung Salak.
3.2.2. Variabel Penelitian
Variabel yang diamati dalam metode EOQ yaitu terdiri dari kebutuhan barang, harga, biaya pemesanan, dan penyimpanan.
3.2.3. Prosedur Pengumpulan Data
1. Riset Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan cara penjualan langsung pada PT. Air Gunung Salak untuk memperoleh data mengenai persediaan dan keterangan-keterangan lain yang terkait dalam masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
A. Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan cara berdialog secara langsung dengan pihak yang terkait, yang berhubungan dengan persediaan.
b. Observasi
Pengumpulan data dan keterangan yang dilakukan penulis dengan cara pengamatan langsung ke PT. Air Gunung Salak
2. Study Kepustakaan (Library Study)
Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan beberapa literature yang ada relevansinya dengan tingkat persediaan barang dagangan terhadap maksimalisasi laba.
3.2.4. Metode Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan model Persediaan Pesanan Ekonomis (The Economic Order Quantity, EOQ).
Ada 3 cara dalam metode EOQ, yaitu cara formula, Tabular Approach, Grafic Approach. Dalam hal ini penulis menggunakan cara formula.
Teknik Formula merupakan pendekatan matematika, Dalam cara ini digunakan beberapa notasi sebagai berikut:
D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
S = biaya pemesanan atau biaya setup (rupiah/pesanan)
H = biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang)
C = harga barang (rupiah/unit)
H = h*C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun)
Q = jumlah pemesanan (kali/tahun)
T = jarak waktu antar pesanan (tahun, hari)
TC = biaya total persediaan (rupiah/tahun)
Biaya pemesanan per tahun
= frekuensi pesanan x biaya pesanan


Biaya penyimpanan per tahun
= persediaan rata-rata x biaya penyimpanan

EOQ terjadi bila biaya pemesanan = biaya penyimpanan



Maka Q* =
Q* adalah EOQ, yaitu jumlah pemesanan yang memberikan biaya total persediaan terendah, EOQ juga bisa diperoleh dari fungsi biaya total (TC), yaitu dengan membuat turunan pertama fungsi biaya total terhadap Q sama dengan nol, sebagai berikut:
Biaya total pertahun = biaya pemesanan + biaya penyimpanan


Maka Q* =
Q* pada persamaan terakhir merupakan titik biaya terendah atau EOQ, yang sama dengan Q* pada persamaan sebelumnya.
Asumsi yang ketat menyulitkan penerapannya, terutama dalam hal adanya lead time yang tidak konstan dan Safety Stock, dengan demikian diperlukan modifikasi EOQ dilakukan. Sehingga menjadi model Reorder Point. Dengan rumus:

Dimana:
R = Reorder Point, atau titik pemesanan ulang
= Rata – rata kebutuhan selama Lead time, Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga sampai diperusahaan.
B = Buffer Stock atau Safety Stock, yaitu persediaan pengaman.
Untuk Continous Review System:
B = ZsL
Untuk Periodic Review System:
B = ZsP+L

Dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) cara formula, perusahaan dapat menentukan tingkat persediaan dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Sehingga akan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Dengan demikian maka tujuan perusahaan dalam upaya pencapaian maksimalisasi laba akan tercapai.










ANALISIS PENENTUAN TINGKAT PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM UPAYA MAKSIMALISASI LABA PADA PT. AIR GUNUNG SALAK”.

Tema : maksimalisasi laba
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia yang sampai saat ini masih belum kondusif berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat Indonesia yang disebabkan karena menurunnya nilai mata uang dan melambungnya harga bahan kebutuhan pokok yang menjadi prioritas bagi masyarakat. Hal ini sangat dirasakan oleh orang-orang yang bekerja di bagian produksi, dimana perencanaan jumlah produksi bergantung kepada perkiraan penjualan produk perusahaan yang harus terlebih dahulu ditentukan oleh orang-orang yang bekerja di bagian pemasaran dengan melakukan peramalan (forecasting). Dan cara menanggulangi permasalahan ini adalah harus adanya kerja keras dan kerjasama yang baik antara unsur internal dalam perusahaan yaitu antara bagian pemasaran dan bagian produksi dimana hasil ramalan penjualannya yang dibuat bagian pemasaran sangat berguna untuk bagian produksi untuk menentukan jumlah produk yang akan diproduksi.
Bila perkiraan penjualan telah didapat maka langkah selanjutnya adalah tinggal bagian produksi yang menterjemahkan perkiraan penjualan tersebut untuk pelaksanaan proses produksi terutama dalam menentukan tingkat persediaan barang dagangan. Dan dalam menghadapi permintaan yang berubah-ubah maka bagian produksi harus mempersiapkan suatu perencanaan yang baik dan matang agar dapat menyesuaikan diri menghadapi fluktuasi permintaan. Dan tentu saja hal tersebut memerlukan sistem pengendalian persediaan. Mengendalikan persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan (stock out) karena seringkali bahan/barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan tertundanya penjualan, bahkan kehilangan pelanggan.
Sebagaimana keputusan manajemen operasi lainnya, kebijaksanaan yang paling efektif ialah dengan mencapai keseimbangan diantara berbagai kepentingan dalam perusahaan. Pengendalian persediaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan bahan/barang dengan tepat dan dengan biaya yang rendah.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik Untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENENTUAN TINGKAT PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM UPAYA MAKSIMALISASI LABA PADA PT. AIR GUNUNG SALAK”.

1.2. Perumusan dan Identifikasi Masalah
1.2.1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah mengenai penentuan tingkat persediaan barang dagangan dalam upaya maksimalisasi laba pada PT. Air Gunung Salak. Dimana pada saat ini tingkat persediaan barang dagangan belum mencapai hasil yang optimal. Untuk itu penulis ingin melakukan analisis mengenai penentuan tingkat persediaan barang dagangan dalam upaya maksimalisasi laba guna menentukan tingkat persediaan barang dagangan yang tepat dan efisien untuk dapat diterapkan pada PT. Air Gunung Salak.

1.2.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penentuan tingkat persediaan pada PT. Air Gunung Salak?
2. Bagaimana upaya pencapaian maksimalisasi laba pada PT. Air Gunung Salak?
3. Bagaimana Analisis Penentuan Tingkat Persediaan Barang Dagang Dalam Upaya Maksimalisasi Laba Pada PT. Air Gunung Salak?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud penelitian adalah untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar pembahasan mengenai analisis penentuan tingkat persediaan barang dagangan dalam upaya maksimalisasi laba pada PT. Air Gunung Salak.

1.3.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang hendak dikaji maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penentuan tingkat persediaan pada PT. Air Gunung Salak.
2. Untuk mengetahui upaya pencapaian maksimalisasi laba pada PT. Air Gunung Salak.
3. Untuk mengetahui hasil Analisis Penentuan Tingkat Persediaan Barang Dagang Dalam Upaya Maksimalisasi Laba Pada PT. Air Gunung Salak.

1.4. Kerangka Penelitian
Persaingan dimasa sekarang menuntut perusahaan harus melakukan pengelolaan secara efektif dan efisien agar perusahaan dapat bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan pesaing yang menawarkan produk yang sejenis. Salah satu cara untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam suatu perusahaan yaitu dengan melakukan pengendalian persediaan barang yang baik.
Dalam menentukan tingkat persediaan barang dagang dipengaruhi oleh kebutuhan barang, disamping itu tingkat persediaan barang dipengaruhi pula oleh biaya – biaya pengadaan persediaan. Diantaranya yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan persediaan.untuk itu perlu adanya sistem pengendalian persediaan.Pengendalian persediaan barang yang baik sangat penting dalam suatu perusahaan hal ini dikarenakan persediaan barang sangat berpengaruh terhadap tingkat laba.
Dalam melakukan pengendalian persediaan yang baik, tentu saja diperlukan suatu metode yang dapat membantu perusahaan didalam menentukan pengadaan persediaan dalam waktu dan jumlah yang tepat. Salah satu metode yang mudah digunakan adalah Metode EOQ (The Economic Order Quantity).


Minggu, 31 Oktober 2010

ANALISIS MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN DAN MINIMALISASI BIAYA PADA TOKO ROTI YOYO BAKERY DENGAN METODE SIMPLEKS

metode riset
Tema : Maksimalisasi Laba
Pengarang : Meidi Pratama
Tahun :2008
Latar Belakang
Persaingan antar perusahaan saat ini semakin ketat, perusahaan harus
pandai dalam memilih strategi yang tepat dalam penjualannya. Dalam makalah ini
terdapat dua kebijakan yang dapat diambil oleh perusahaan. Kebijakan itu adalah
maksimalisasi laba atau minimalisasi biaya bahan baku. Dan penyelesaian untuk
makalah ini dapat diselesaikan dengan linear programming dengan metode
simpleks.
Tujuan Peneliti
Analisis yang dilakukan padaToko Roti dan Kue Yoyo Bakery adalah mengetahui fungsi tujuan dan fungsi kendala dalam mencapai keuntungan maksimal, diupayakan dengan efisiensi biaya bahan baku.
metode penulisan
Objek pengambilan data untuk penulisan ilmiah ini adalah Toko Roti dan
Kue Yoyo Bakery. Dalam memperoleh data, penulis melakukan wawancara
dengan pemilik toko roti tersebut. Data yang diperoleh adalah laba perpotong roti,
biaya bahan baku perpotong roti dan bahan baku untuk produksi roti manis, roti
coklat dan roti keju.
Hasil dan kesimpulan
Hasil yang diperoleh adalah jika toko tersebut ingin memperoleh laba yang
maksimal perhari dengan fungsi tujuan Zmax =800X1 +750X2 +600X3 maka
toko roti tersebut harus memproduksi sebanyak 47 potong roti manis, 53 potong
roti coklat dan 50 potong roti keju. Dan laba yang diperoleh jika perusahaan
tersebut melakukan kebijakan ini sebesar Rp 108150,-. Dan jika toko roti Yoyo
Bakery mengambil kebijakan minimalisasi biaya bahan baku perhari dengan
fungsi tujuan Zmin = 850X1 + 900 X2 + 1150X3 maka Toko Roti Yoyo Bakery
harus memproduksi sebanyak 45 potong roti manis, 53 potong roti coklat dan 53
potong roti keju. Dan biaya bahan baku minimal untuk memproduksi ketiga jenis
roti ini adalah sebesar Rp 146.900,-

ANALISA PENERAPAN METODE SIMPLEKS UNTUK MAKSIMALISASI LABA PADA PT.SEPATU MAS IDAMAN

Metode Riset
Tema : maksimalisasi Laba
pengarang :Dwi Astutiningsih
Tahun 2004
Latar Belakang
PT. SEPATU MAS IDAMAN. Sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang pembuatan sepatu. Dalam memproduksi sepatu diperlukan
berbagai bahan baku. Perusahaan memproduksi sepatu kulit khusus untuk
wanita dewasa yang terbagi dalam tiga merk berbeda, yaitu Lacoste, Rocport
dan Gloria. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana
memaksimalisasi laba perusahaan dengan kendala kendala yang ada.
Tujuan Peneliti
Analisis yang dilakukan pada PT.SEPATU MAS IDAMAN adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat persediaan barang dagangan dalam upaya maksimalisasi laba. Dengan menggunakan metode simpleks. Dari ketiga merk sepatu diatas terdapat tiga jenis bahan yang berbeda yang akan dikombinasikan untuk memenuhi tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba
maksimum.
Hasil dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode simpleks
diperoleh kesimpulan seribu enam ratus sebelas pasang sepatu merk Lacoste dan
seribu empat ratus delapan puluh dua pasang sandal sepatu merk Rocport yang
harus diproduksi oleh perusahaan untuk menghasilkan laba maksimum sebesar
delapan juta lima ratus tiga puluh delapan ribu rupiah

Minggu, 03 Oktober 2010

Analisis maksimalisasi Keuntungan Pada KEDAI COKLAT Qta-qta DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

Pengarang : Linda
Tahun : 2005
Tema : memaksimalkan laba

Latar Belakang
untuk melakukan suatu proses produksi dalam menghasilkan suatu produk ,maka hal yang paling utama yang harus ada dalam produksi yaitu faktor-faktor produksi atau sumber daya-sumber daya, seperti bahan baku , tenaga kerja , peralatan dan sebagainya.
Analisis yang dilakukan pada Kedai Coklat Qta-Qta adalah untuk mengetahui bagaimana menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatas dalam menghasilkan keuntungan yang maksimal . Metode yamg digunakan adalah metode simpleks.
Variabel yang diamati dalam metode simpleks yaitu terdiri dari chocolate shell cookies, marble cookies, dan real chocolate cookies.
Kesimpulan dan hasil
Dari analis ini dapat dilihat bahwa keuntungan maksimum sebesar 650.400,- dengan kombinasi produk chocolate shell cookies sebanyak 24 toples dan real chocolate cookies sebanyak 30 toples.

Kamis, 27 Mei 2010

KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan Nasional (Tannas) adalah konsep bangsa Indonesia, Keselamatan Nasional (National Security) atau kelangsungan hindup bangsa (national survival). National security yang sering kita tejemahkan dengan keamanan nasional, lebih fokus pada kekuatan militer daripada kekuatan lain yang ada dalam kehidupan suatu bangsa. Ketahanan nasional yang juga disebut sebagai comprehensive security, berpendapat bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa atau masyarakat tergantung pada keserasian aspek kehidupan seperti Ideologi-Politik-Ekonomi-Sosial Budaya-Militer, dimana tiap aspek saling mempengaruhi. Stabilitas dari networking aspek-aspek tersebut akan menciptakan Tannas yang kuat.
Jika didasarkan hukum yang berlaku pada saat itu, maka Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi perairan teritorial sepanjang 12 mil, maka selebihnya menjadi wilayah internasional, situasi demikian membahayakan keamanan nasional dan internasional, karena rawan konflik. Maka Indonesia mengusulkan agar wilayah laut pedalaman, yang pengukurannya didasarkan berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu dapat menjadi wilayah nasional.
Maraknya perdagangan bebas di Indonesia, seperti halnya barang-barang China yang menyerbu pasaran Indonesia membuat para pedagang Indonesia kalah bersaing dengan China yang menawarkan barang bagus dengan harga yang sangat rendah. Tentunya menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat terutama bagi anak muda. Maka dengan demikian diperlukan aktualisasi ketahanan nasional pada individu dan pemerintahan

WAWASAN NUSANTARA

Mungkin dalam benak kita sering terlontar pertanyaan, Apakah itu wawasan nusantara? Kenapa wawasan nusantara itu ada? Dan Bagaimana tujuan wawasan nusantara?
Wawasan berasala dari kata wawas (atau dari kata induk mawas)yang mempunyai arti pandang, melihat. Dengan memberikan akhiran -an maka akan mempunyai tambahan arti cara. Wawasan berarti suatu cara pandang/lihat. Kata pandang tidak selamanya dihubungkan dengan panca indera penglihatan tapi dapat diperluas menjadi respon, menyikapi, langkah. Jadi,wawasan adalah suatu cara menyikapi dengan dasar yang tertentu sebagai acuan. Sedangkan nusantara berasal dari dua kata yaitu nusa dan antara. Nusa merupakan isitilah jawa kuno yang mempunyai arti pulau. Antara mengandung makna ada sesuatu yang diapit. Nusantara berarti pulau yang mengapit. Jika diperluas dapat diartikan sebagai kepulauan yang saling terikat satu sama lain
Indonesia merupakan negara kepulauan. Yang berarti bangsa Indonesia itu terdiri dari banyak suku bangsa yang mempunyai bahasa yang berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda, kepercayaan yang berbeda, kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berpikir yang berbeda-beda. Di masa penjajahan Belanda Indonesian mulai bersatu menjadi sebuah Negara yang merdeka Oleh karena itu Indonesia harus punya cara pandang Bangsa Indonesia yang sama terhadap negara Indonesia.
Jadi Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiwai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. Selain itu juga bisa berarti cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan. Seperti dalam buku “Harmoni dalam Budaya Jawa (Dimensi Edukasi dan Keadilan Gender)” berusaha menghadirkan simpul-simpul strategis dalam budaya Jawa yang mencipta ruang gerak harmoni bagi warga. Simpul-simpul ini tercermin dalam ritus keseharian yang menjelma menjadi kesadaran magis begitu kuat dalam jejak kebudayaan dan peradaban Jawa sepanjang sejarahnya. Bahkan, sampai sekarang, ritus ini menjadi sombol “pertemuan agung (great meeting)” budaya Jawa: sebuah pertemuan yang sukses mempererat jiwa warga ditengah krisis identitas.
Wawasan nusantara dalam TAP MPR 1983 adalah konsepsi untuk mencapai tujuan pembangunan nasional :
- Kesatuan Politik
- Kesatuan Ekonomi
- Kesatuan Sosial Budaya
- Kesatuan Pertahanan Keamanan
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yangs enantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh

Jumat, 05 Maret 2010

KEWARGANEGARAAN PASAL 28

Pasal 28A

“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.

Menurut pasal di atas setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya, salah satunya dengan bekerja guna mendapatkan penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tapi sebagaian masih banyak yang tidak mendapatkan haknya, contohnya buruh pabrik yang masih berstatus “kontrak” bukan pegawai tetap, contoh lain yang terjadi pada anak magang, mereka bekerja setara dengan pegawai tetap lainya tetapi mereka tidak mendapat gaji atas pekerjan yang mereka lakukan.

Pasal 28 B

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Di era globalisasi ini banyak sekali anak-anak yang terlantar dan tidak mendapatkan perlindungan bukan saja mengalami kekerasan dan eksploitasi, serta pembodohan, namun setelah lama merdeka masih belum bebas dari masalah kelaparan dan malnutrisi. Bagi anak-anak yang sedang menjalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Setiap anak berhak atas makanan untuk kelangsungan hidupnya tetapi kelaparan dan malnutrisi yang potensial merenggut jiwa dan hidup anak. Hal ini terjadi karena faktor ekonomi , sebagian orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu pemerintah harus lebih memperhatikan masalah kelaparan dan malnutrisi yang mengancam hak hidup anak. Peranan pemerintah dan masyarakat sangat penting guna memenuhi hak hidup anak, dengan menaikkan harapan hidup, menekan angka kematian bayi, merehabilitasi kesehatan, menyediakan makanan dan air bersih bagi anak.

Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Manusia dilahirkan sebagai mahluk yang merdeka berhak menuangkan dan mengembangkan diri dengan dibatasi norma-norma yang berlaku. Untuk itu setiap orang berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Karena mereka memiliki kepentingan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk bangsanya yakni berproses untuk menjadi lebih baik dengan mengembangkan potensin yang di miliki dan kemampuan untuk melakukan transformasi social budaya dan menjadi sumberdaya manusia bagi bangsa dan Negara serta menjadi tumpuan harapan di masa depan suatu bangsa.

Pasal 28F

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.

Transaksi elektronik merupakan suatu langkah maju dan kepastian hukum yang jelas dalam mengatasi kesenjangan layanan informasi dan memberikan perlindungan maksimal pada seluruh aktivitas pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terutama di desa-desa terpencil karena mereka berhak memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Seperti “internet masuk desa” guna untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan teknologi yang semakin canggih, tanpa menyalah gunakannya.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. **)

Mengenai Hak Kesejahteraan.

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan yang melimpah ruah , kaya akan sumber daya alam tetapi belum bisa mensejahterakan seluruh rakyatnya. Masih banyak terdapat kesenjangan ekonomi yang semakin meningkat. Bagi sebagian kalangan menengah keatas dapat menguasai aset yang sedemikian banyaknya dan mereka sering kali menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak perlu sedangkan masih banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi bahkan hanya sekedar makan saja mereka tidak mampu. Negara kita masih belum bisa melakukan pemerataan pendapatan kepada seluruh rakyatnya. Oleh karena itu Negara memiliki kewajiban untuk menyejahterakan rakyatnya. Bukan hanya sebagian orang, melainkan semua orang, seluruh penduduk Indonesia berhak untuk sejahtera.

Kamis, 04 Maret 2010

PASAR MODAL

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan rahmat serta kemudahannya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. . Shalawat dan salam semoga selalu tercurah dalam jungjungan nabi Muhammad saw. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan termasuk pasar modal.
Mempelajari berbagai informasi mengenai pasar modal akan memberikan pengetahuan bagi pembaca, di mana dalam makalah ini , pembaca akan mengetahui berbagai hal mengenai kegiatan di pasar modal, jenis-jenis pasar modal, pelaku pasar modal , dan lembaga-lembaga yang terkait dalam pasar modal.
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan dapat mengambil manfaat dan menambah wawasan serta dapat mengenal lebih dalam berbagai hal tentang pasar modal.


PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama sejak tahun 1912, dan ketika itu masih dilakukan sepenuhnya oleh penjajahan Belanda. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Vereniging voor de Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Sedangkan Efek yang diperjual-belikan adalah saham dan obligasi perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan Pemerintah (propinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.
Pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda. Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek, dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga mengakibatkan banyak perusahaan dan perseorangan enggan menanam modal di Indonesia.
Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Indonesia mengambil alih dan meneruskan kembali perdagangan efek yang telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda itu. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di didang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal.
Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Efek merupakan surat berharga yang meliputi antara lain surat pengakuan utang, surat berharga komersial ( commercial paper ), saham, obligasi, tanda bukti hutang, right issue, dan waran ( warrant ).
Pasar Modal dan Pasar uang sulit dibedakan karena keduanya melibatkan penjual dan pembeli dana. Perbedaan kedua pasar ini dapat dilihat dari tempat perdagangan dan jangka waktu dana yang diperdagangkan. Dana yang diperdagangkan di pasar uang pada umumnya berjangka pendek dan transaksi dilakukan tanpa terikat pada tempat tertentu. Sedangkan di pasar modal dana yang diperdagangkan berjangka panjang dan tempat transaksinya ditentukan , seperti di Indonesia adalah di BEJ dan di BES.

PEMBAHASAN

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.
Pasar modal (capital market) adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti Obligasi, Saham dan lainnya
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
Pelaku pasar modal adalah pembeli dan penjual dana atau modal baik perorangan maupun badan usaha yang sebagian dari mereka malakukan penyisihan dananya.
Fungsi Pasar Modal : Sumber dana jangka panjang, Alternatif investasi,Alat restrukturisasi modal perusahaan,Alat untuk melakukan divestasi.

Jenis Pasar Modal

1. Pasar Perdana
Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut.
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek di dalam efek tersebut.
3. Pasar Paralel
Pasar paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa parallel. Tidak semua efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public dapat dijual sahamnya di bursa efek. Ini karenakan persyaratan untuk listing di bursa efek tersebut cukup berat dan ketat.
Insrumen Pasar Modal

a. Saham
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas(PT).
Saham dibagi menjadi dua jenis saham yaitu :
Ø Saham biasa
Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain.
Ø Saham preferen
saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.

b. Obligasi
Obligasi adalah pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya.

c. Surat berharga lainya seperti warrant, right, dll.
Pengelola Pasar Modal
Pasar modal di Indonesia dikelola oleh Badan Pengawasan Pasar Modal ( Bapepam) yang struktur organisasinya berada di bawah Dapartemen Keuangan.

BAPEPAM & LK

Tugas dan Fungsi Bapepam
1. Melakukan pembinaan, membuat peraturan, dan mengawasi kegitan pasar modal sehari–hari.
2. Mewujudkan terciptanya kegitan pasar modal yang teratur, wajar, dan efesien dengan tujuan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
3. Melaksanakan pembinaan terhadap semua pelaku dan lembaga yang berkaitan dengan pasar modal.
4. Mempertanggungjawabkan seluruh aktivitasnya ke Mentri Keuangan. Bapepam juga dapat memberikan pendapat ke Mentri Keuangan berkaitan dengan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pasar modal
Wewenang Bapepam
 Memberikan izin usaha kepada:
a) Bursa Efek,
b) Lembaga Kliring dan Penjaminan,
c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
d) Reksa Dana,
e) Perusahaan Efek,
f) Penasehat Investasi,
g) Biro Administrasi Efek
 Memberikan izin orang perseorangan bagi:
a) Wakil Penjamin Emisi Efek
b) Wakil Perantara Pedagang Efek
c) Wakil Manajer Investasi
d) Wakil Agen Penjual Reksa Dana
 Memberikan persetujuan bagi: Bank Kustodian
 Mewajibkan Pendaftaran kepada Profesi Penunjang Pasar Modal, yaitu:
• Notaris
• Konsultan Hukum
• Penilai
• Akuntan
• Wali Amanat
 Menetapkan Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran serta menyatakan, menunda atau membatalkan efektifnya pernyataan pendaftaran
 Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya

BURSA EFEK

Pengertian: Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka
Pemegang Saham: Terdiri dari Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.
Tugas:
a) Menyelenggarakan perdagangan Efek yang teratur, wajar dan Efisien
b) Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota Bursa Efek
c) Menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa Efek, dan melaporkannya kepada Bapepam
Saat ini terdapat 2 Bursa Efek yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM, yaitu: Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan Penjaminan penyelesaian transaksi bursa
Tugas:
a) Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur, wajar , dan efisien.
b) Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang
c) Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT. KPEI (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia).

LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (LPP)

LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain
Tugas :
a) Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien.
b) Mengamankan pemindahtanganan Efek
c) Menyelesaikan (settlement)
Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh BAPEPAM adalah PT. KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia.

PERUSAHAAN EFEK

Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan sebagai:
• Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer)
• Penjamin Emisi Efek (underwriter)
• Manajer Investasi (invesment Manager)

PERANTARA PEDANG EFEK

Pengertian: Perantara Pedagang Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
Kewajiban:
a) Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk kepentingan sendiri
b) Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau menjual Efek wajib memperhatikan keadaan keuangan dan maksud serta tujuan investasi dari nasabah.
c) Membubuhi jam, hari, dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada formulir pemesanan. Memeberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhirnya hari bursa setelah dilakukan transaksi.
d) Menerbitkan tanda terima setelah menerima Efek atau uang dari nasabah
e) Menyelesaikan amanat jual/beli dari pemberi amanat
f) Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan para pemodal
g) Membantu mengelola dana bagi kepentingan para pemodal
h) Memberikan saran kepada para pemodal

PENJAMIN EMISI EFEK

Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang membuat kontrak Emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.
Kewajiban:
a) Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan Emisi.
b) Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau hubungan lain yang bersifat material antara Perusahaan Efek dan Emiten
Penjamin Pelaksana Emisi Efek Bertugas.
a) Mejamin penjual Efek dan pembayaran keseluruhan nilai Efek yang diemisikan kepada Emiten
b) Mewakili para Penjamin Emisi Efek dalam hubungannya dengan Emiten dan pihak ketiga
c) Menetapkan bagian kewajiban masing-masing Penjamin Emisi Efek sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian antar Pemjamin Emisi Efek.
d) Mengumpulkan semua hasil penjualan Efek dilakukan oleh para Penjamin Peserta Emisi dan para Agen Penjual.
e) Menyerahkan hasil penjualan Efek kepada Emiten serta membeyar Efek yang tidak terjual tepat pada tanggal yang disepakati.
Penjamin Peserta Emisi Efek, bertugas:
a) Mengatur pengelolaan serta penyelenggaraan Emisi Efek
b) Mengkoordinasikan seluruh Penjamin Emisi Efek dalam hal pelaksanaan penjaminan Efek, serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kewajiban para Penjamin Emisi Efek
c) Menjamin penjualan Efek dan pembayaran nilai Efek kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan yang diambil (disepakati dalam perjanjian)

PERJANJIAN PENJAMINAN

1. Penjaminan Emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment underwriting) Penjamin Emisi disamping menyanggupi untuk menawarkan Efek tersebut kepada masyarakat, juga menyanggupi untuk membeli sendiri Efek yang tidak habis terjual.
2. Penjaminan Emisi dengan kesanggupan siaga (stand by commitment underwriting) Penjamin Emisi disamping menyanggupi untuk menawarkan Efek tersebut kepada masyarakat juga menyanggupi untuk membeli sisa Efek yang tidak habis terjual pada suatu tingkat harga tertentu sesuai dengan syarat yang diperjanjikan
3. Penjaminan Emisi dengan Kesanggupan terbaik (best efforts underwriting) Penjamin Emisi hanya mempunyai kewajiban untuk menawarkan Efek tersebut sebaik-baiknya dan apabila tidajk habis terjual maka Efek tersebut akan dikembalikan ke Emiten.
4. All-or-none offering (kesanggupan semua atau tidak sama sekali) Penawaran akan dibatalkan apabila tidak terjual semua
5. Minimum – maksimum (paling sedikit – paling banyak) Penawaran Efek akan dibatalkan apabila tidak tercapai batas minimum

WALI AMANAT (TRUSTEE)

Pihak yang didasarkan kontrak dengan Emiten untuk mewakili kepentingan pemegang efek bersifat hutang
Tugas:
a) Mewakili kepentingan pemegang Efek bersifat utang baik di dalam maupun di luar pengadilan.
b) Memberikan ganti rugi kepada pemegang Efek bersifat utang atas kerugian karena kelalaiannya dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya serta kontrak perwaliamanatan

KUSTODIAN

Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Jasa yang diberikan Kustodian:
a) Menyediakan TPH (tempat penitipan harta) yang aman bagi surat-surat berharga (Efek)
b) Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat. (jasa administrasi)
c) Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk kepentingan pihak yang diwakilinya
d) Mengamnkan pemindahtanganan Efek
e) Menagih deviden saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan dengan surat berharga yang dititipkan
Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian:
1. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP),
2. Perusahaan Efek
3. Bank umum

BIRO ADMINISTRASI EFEK

Biro administrasi efek adalah Pihak yang didasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek
Tugas : Untuk mendaftarkan dan mengadministrasikan saham yang pemodal beli menjadi atas nama pemodal tersebut, untuk hal tersebut diperlukan biaya sesuai yang ditetapkan oleh BAE

MANAJER INVESTASI

Manajer investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas:
a) Mengadakan riset
b) Menganalisa Kelayakan investasi
c) mengelola dana portofolio

PENASEHAT INVESTASI

Penasehat Investasi adalah pihak yang memberikan nasehat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembeli Efek dengan memperoleh imbalan jasa.
Tugas:
a) Memeberikan nasehat kepada pihak lain
b) Melakukan riset
c) Membuat rekomendasi
d) Memberikan analisa di bidang Efek dengan memperoleh imbalan tertentu
e) Wajib memelihara segala catatan yang berhubungan dengan nasehat yang diberikan

PEMERINGKAT EFEK

Pemeringkat Efek Adalah badan swasta yang melakukan pemeringkatan atas efek yang bersifat utang.Tujuan pemeringkatan adalah untuk memberikan opini (independen, obyektif dan jujur) mengenai risiko suatu efek utang

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL

Sebelum memutuskan membeli suatu jenis efek, investor perlu mengetahui hal-hal yang berlaku di pasar modal , seperti :
Risiko dan Ketidakpastian
Risiko dan Ketidakpastian merupakan kegiatan yang selalu menyertai seorang investor dalam melakukan kegiatan dipasar modal , untuk itu investor harus mempunyai pengetahuan tertentu agar dapat membuat perkiraan-perkiraan rasional pada masa yang akan datang
Determinasi investasi
Determinasi investasi merupakan unsur yang paling mendasari investor memutuskan memilih suatu jenis investasi. Unsur-unsur tersebut adalah kondisi investor, motif investasi, media investasi, analisis modal, dan strategi investasi.
Penaksiran nilai saham
Penaksiran nilai saham investor yang beroperasi di bursa efek selalu memperhatikan indikator- indicator yang dapat mempengaruhi besar an kecilnya keuntungan yang akan diperoleh. Salah satu indikatornya adalah nilai saham. Untuk menentukan nilai saham dapat digunakan dua analisis yaitu fundamental analisis dan technical analisis.


PENUTUP

Kesimpulan

Pasar modal (capital market) adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Dalam pasar modal dana yang diperdagangkan biasanyaberjangka panjang dan tempat transaksinya ditentukan , seperti di Indonesia adalah di BEJ dan di BES. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti Obligasi, Saham dan lainnya dan pelaku pasar modal sendiri adalah penjual dan pembeli. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan termasuk pasar modal.



DAFTAR PUSTAKA

http//www.google.com
http://www.idx.co.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal