Minggu, 03 April 2011

Kasus Susu Formula

Departemen Kesehatan sudah merilis daftar merek susu formula yang bebas dari Enterobacter sakazakii itu. Dan, susu formula si kecil masuk daftar susu yang aman. Pengumuman tadi masih meresahkan masyarakat. Sebagian masyarakat menuntut agar merek-merek susu formula yang tercemar segera diumumkan juga kepada publik.

Seperti diberitakan di banyak media massa, kasus ini bermula ketika para peneliti Institut Pertanian Bogor yang menemukan kontaminasi bakteri susu ini sebesar 22,73 persen dari 22 sampel susu formula yang beredar dari tahun 2003 sampai 2006. Persoalan lebih lanjut, baik pemerintah maupun IPB, tidak mau mengumumkan merek-merek susu yang tercemar.

Ada yang berpendapat bahwa pengumuman merek susu tercemar ini hanya akan memunculkan kekacauan. Sementara, banyak yang menuntut pemerintah segera mengumumkan merek susu tercemar. Pasalnya, ini menyangkut hidup mati dan masa depan anak-anak. Di tengah sikap pemerintah yang masih menunda pengumuman, muncul info hoax di jaringan sosial media yang isinya berisi tentang merek-merek susu tercemar. Info tersebut dibantah oleh BPOM dan Asosiasi Perusahaan Makanan Bayi merasa prihatin dengan info hoax tersebut. Menurut saya, persoalan ini selesai, kalau pemerintah segera mengumumkan merek-merek susu yang tercemar. Mana yang lebih bermartabat, menimbulkan kekacauan yang belum tentu jelas itu atau membunuh bayi-bayi secara pelan-pelan. Negara tahu, tapi tidak mengumumkan, bagi saya adalah sebuah kejahatan.

Dalam dunia marketing, seandainya pemilik merek tahu bahwa susu formulanya tercemar dan tidak menarik produknya, hal sesungguhnya merupakan kejahatan bisnis. Apalagi tahu kalau Enterobacter sakazakii ini berbahaya bagi orang tubuh bayi, seperti pembuluh darah, selaput otak, dan usus. Secara sederhananya, boleh dikatakan berbisnis dan mengeruk keuntungan dengan menabur bahaya kepada para bayi. Secara etika, praktik ini tidak bisa dibenarkan. Adalah benar bila konsumen berteriak menuntut agar pemerintah—dalam hal ini Departemen Kesehatan—transparan soal ini.


sumber :http://www.livestockreview.com/2011/02/kasus-susu-formula-dan-etika-bisnis-produsennya/


Sabtu, 02 April 2011

Menilai Seseorang dari Karya Tulisnya

Karya Tulis merupakan hasil dari suatu proses bernalar penulisnya, jadi tidak salah jika kita menilai seseorang dari sebuah karya tulisnya?!

Menulis adalah salah satu cara sesorang dalam menuangkan ide-ide pikiran, dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh para pembaca. Seorang penulis bebas mengekpresikan isi pikirannya kedalam sebuah kaya tulis. Tidak jarang seorang penulis menceritakan kejadian yang pernah dialami penulis kedalam sebuah karya tulisnya. Setiap karya tulis mempunyai gaya bahasa yang berbeda yang mencermin kanung perasaan (mood) sang penulis. Ketepatan pemilihan kata dan keunikan isi dalam alur cerita merupakan faktor yang penting untuk menarik minat para pembaca. proses bernalar sangat berperan penting untuk memperoleh sebuah tulisan yang menarik, tidak bosan dan mempunyai daya tarik tersendiri. proses bernalar akan berjalan dengan sendirinya. Berkembang mengikuti inspirasi yang muncul dari sang penulis.

Salah satu bentuk karya tulis seseorang yang dikembangkan sedemikian rupa dari hasil inspirasi seorang penulis adalah novel. Ketika membaca sebuah novel seringkali kita terbawa suasana dalam cerita. Bahkan merasa sedih , marah bahagia seperti yang digambarkan dalam cerita novel tersebut.

Seperti novel-novel karangan Habiburrahman El Shirazy . Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Ia mempunyai ciri khas dalam membuat karya tulis. Novel-novel yang sangat inspiratif, romantis, dan kental nuansa religi. Seperti novel Ayat-Ayat Cinta, Penulis novel ini berhasil menggambarkan latar (setting) social-budaya Timur Tengah dengan sangat hidup tanpa harus memakai istilah-istilah Arab. Bahasanya yang menggali, karakteristik tokoh-tokohnya yang begitu kuat, dan gambaran latarnya yang begitu hidup, membuat kisah dalam novel ini terasa benar-benar terjadi

Berbeda dengan novel karangan Esti kinasih. Setelah membaca novel karangannya, menurut saya ia adalah seorang penulis yang sangat lugas dalam menuangkan apa yang ia alami ke dalam tulisannya, dan ia sangat mengerti akan lika-liku kehidupan remaja. Seperti dalam novel yang berjudul Cewek!!! Esti Kinasih mampu menghipnotis para pembaca melalui novel teenlit dengan gaya khasnya yang menyegarkan. Novel yang di tulis dengan gaya ringan dan lincah tentang tema emansipasi wanita sangat menarik, tidak membosankan.

Melalui beberapa pengalaman membaca saya tersebut, Karya Tulis merupakan hasil dari suatu proses bernalar penulisnya, jadi tidak salah jika kita menilai seseorang dari sebuah karya tulisnya?! Karena sebuah tulisan dapat menggambarkan kepribadian penulis, dan kita bisa menilai seseorang dari tulisannya.