Rabu, 05 Januari 2011

BAB III

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Sejarah Singkat PT. Air Gunung Salak

PT. Air Gunung Salak adalah badan usaha swasta yang dirikan berdasarkan akta Notaris PS Darsono No. 160 tanggal 31 maret 1995 di Jakarta. Dan Telah terdaftar dalam Surat Keputusan Kehakiman No. C2 – 11. 876. HT. 01,01- thn 1995, dengan NP. WP- 1.696. 849. 7 – 041, PT. Air Gunung Salak merupakan sebuah perusahaan anak cabang dari Kantor Pusat Komplek pertokoan TOHO Kapuk Jakarta. Pabrik Air Minum (AMDK) atau PT. Air Gunung Salak berlokasi di Desa Tenjolaya. Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi
PT. Air Gunung Salak bergerak dalam perdagangan dan jasa air minum dalam kemasan. Pabrik AMDK mulai produksi komersial pada tahun 2004 diawali dengan produksi air minum gallon 19 liter dan menggunakan mesin Washer, Filler, Treatment Gallon kapasitas 1000 gallon / jam.
Pada tahun 2005 diadakan pengembangan untuk memproduksi cup 240 ml, disertai dengan pengadaan mesin cup 2 (dua) buah,8 (delapan) line kapasitas 200 box /jam . dan kemudian Pada tahun 2006 pengembangan diteruskan dengan memasang mesin botol untuk ukuran 1500 ml,600 ml, sebanyak 1 (set) dengan kapasitas 150 box/ Jam

Pembahasan Hasil Penelitian

Kebijakan Penentuan Tingkat Persediaan Barang Dagangan pada PT. Air Gunung salak

Setiap perusahaan dituntut agar mampu bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Maka dari itu perusahaan harus memperhatikan juga kebutuhan dan atau permintaan dari customer yang fluktuatif. Disamping itu pula, perusahaan harus cermat dalam menentukan tingkat persediaan barang dagangan yang harus tersedia dalam kuantitas yang tepat dan waktu yang tepat. Sehingga perusahaan mampu mengatasi atau mengantisipasi kebutuhan atau permintaan terhadap barang yang fluktuatif.

Dalam pelaksaannya metode Economic Oder Quantity (EOQ) memperhatikan biaya- biaya yang ada dalam persediaan, diantaranya yaitu:

1. Biaya Pemesanan.

2. Biaya Penyimpanan

3. Biaya Kekurangan Persediaan

Dengan rumus sebagai berikut :

Asumsi yang ketat menyulitkan penerapannya, terutama dalam hal adanya lead time yang tidak konstan dan Safety Stock, dengan demikian diperlukan modifikasi EOQ dilakukan. Sehingga menjadi model Reorder Point. Dengan rumus:


Analisis Penentuan Tingkat Persediaan Barang Dagangan Dalam Upaya Maksimalisasi Laba Pada PT. Air Gunung Salak

Pada saat ini, penyediaan barang dagangan pada PT. Air Gunung Salak belum menggunakan sistem pengadaan barang dagangan berdasarkan metode Economic Order Quantity (EOQ). Adapun penyediaan yang dilakukan oleh perusahaan masih menggunakan pengadaan masih berdasarkan pada permintaan barang dari customer, dimana perusahaan melakukan pengadaan persediaan sesuai dengan pesananan atau permintaan dari customer. Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan analisis berdasarkan ukuran satuan unit yaitu, Gallon, Cup, dan Botol yang dijual oleh perusahaan


Dengan memperhatikan tabel diatas bahwa penjualan pada PT. Air Gunung Salak mengalami penurunan. Maka dengan demikian terjadi kemungkinan laba yang diperoleh perusahaan pun akan mengalami penurunan. Selain volume penjualan, hal yang harus diperhatikan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Penentuan Tingkat Persediaan Barang Dagangan yang Ekonomis
Didalm menentukan kebutuhan persediaan harus dapat diperkirakan atau diperhitungkan dengan cermat agar dapat menguntungkan perusahaan. Salah satu cara menentukan persediaan adalah dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Namun dalam penerapannya juga perlu diketahui jumlah kebutuhan barang pertahun, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan yang dikeluarakan oleh perusahaan untuk seluruh jenis produk yang melakukan kerjasama dengan PT. Air Gunung Salak diasumsikan sebagai seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi.
Total Penjualan (Order Pesanan Produksi) pada tahun 2009 untuk ke tiga ukuran produk adalah 2.510.117 unit Produk, Maka untuk menghitung biaya pemesanan dari ke tiga ukuran produk adalah sebagai berikut:
Biaya Pemesanan per Tahun untuk Setiap Jenis Ukuran Produk pada
PT. Air Gunung Salak



*(2) = (1) / 2.510.117 x Rp 170.443.710
Jumlah Penjualan (Order Pesanan Produksi) yang dilakukan oleh PT. Air Gunung Salak dalam satu tahun adalah 12 Kali PO (Purchase Order), kemudian pemakloon biasanya menerbitkan DO (Delivery Order) setiap harinya. Jumlah hari kerja pada PT. Air Gunung Salak yaitu 24 hari maka 12 x 24 = 288 hari. Biaya Pemesanan untuk setiap kali produksi masing-masing ukuran jenis produk adalah sebagai berikut:


*(3) = (1) x (2)

Biaya Penyimpanan untuk Setiap Jenis Ukuran Produk pada
PT. Air Gunung Salak


Selisih Total Biaya Persediaan menggunakan Metode EOQ dengan Total Biaya Persediaan Sesungguhnya pada

PT. Air Gunung Salak Tahun 2009



Berdasarkan perhitungan diatas, terbukti bahwa untuk jenis ukuran produk Gallon dan Botol sebaiknya perusahaan menggunakan metode EOQ karena dengan menggunakan metode EOQ terdapat efisiensi biaya. Total Biaya Persediaan menurut EOQ adalah sebesar Rp 100.064.964 sedangkan Total Biaya Persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 218.391.631,769. Jadi terdapat selisih sebesar Rp 118.326.667,769 artinya ada penghematan biaya jika perusahaan menggunakan metode EOQ yaitu sebesar Rp 118.326.667,769. Sedangkan untuk Jenis Ukuran Produk Cup sebaiknya perusahaan menggunakan kebijakan pengadaan persediaan yang selama ini diterapkan oleh perusahaan.


Kesimpulan
Penentuan Tingkat Perediaan Barang dagang pada PT. Air Gunung Salak hanya berdasarkan tingkat pesanan (Order Produksi) dari Customer ditambah kebijakan perusahaan yaitu Buffer Stock 25% dari pesanan (order Produksi), System Stock : FIFO (First in First Out) dan dengan Sistem Pengiriman sebagai berikut:Setiap pemakloon menerbitkan estimasi Permintaan di awal bulan berupa PO (Purchase Order), kemuadian pada setiap harinya menerbitkan DO (Delivery Order) yaitu bentuk permintaan barang yang diangkut setiap harinya, DO mengacu kepada permintaan pasar, sehingga seringkali jumlah DO lebih besar atau lebih kecil dari PO.
Upaya yang dlakukan oleh PT. Air Gunung Salak yaitu menjaga kualitas mutu produk, sehingga dapat membangun nama dan menjaga citra persahaan dimata mitra dan Customer. Selain itu juga Perusahaan menetapkan harga yang cukup terjangkau dengan kualitas yang mampu berdaya saing.

Didalam menentukan kebutuhan persediaan harus dapat diperkirakan atau diperhitungkan dengan cermat agar dapat menguntungkan perusahaan. Salah satu cara menentukan persediaan adalah dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).Namun dalam penerapannya juga perlu diketahui jumlah kebutuhan barang pertahun, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar