Sabtu, 20 November 2010

ANALISIS PENENTUAN TINGKAT PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM UPAYA MAKSIMALISASI LABA PADA PT. AIR GUNUNG SALAK”.

BAB II

3.1. Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah variable mengenai penentuan tingkat persediaan barang dagang dengan indikator: (1) kebutuhan barang, (2) Biaya Pemesanan, (3) Biaya penyimpanan barang (4) Biaya kekurangan persediaan. Sedangkan upaya maksimalisasi laba dengan indicator: (1) Penjualan, (2) Harga Pokok penjualan, (3) Gross Profit Margin.
Penulis melakukan penelitian pada PT. Air Gunung Salak yang bergerak dalam perdagangan dan jasa air minum dalam kemasan. Permasalahan yang terjadi pada PT. Air Gunung Salak adalah kondisi dimana tingkat laba yang dicapai/dihasilkan oleh perusahaan belum maksimal.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang dilakukan dengan memperoleh gambaran mengenai keadaan dan kondisi yang sebenarnya terjadi pada tingkat persediaan barang dagangan PT. Air Gunung Salak
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah studi kasus yaitu metode penelitian yang meneliti lebih dalam lagi fakta – fakta dari data yang ada guna memberikan gambaran yang mendetail mengenai masalah yang diteliti yaitu tingkat penjualan dan tingkat laba PT. Air Gunung Salak.

Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang penulis gunakan adalah statistik kuantitatif, yaitu suatu teknik penelitian yang digunakan terhadap penelitian dalam bentuk angka dan bisa diukur serta dihitung yang menunjukan peristiwa atau keadaan yang terjadi di PT. Air Gunung Salak
Unit Analisis
Unit analisis merupakan tingkat agresi data yang dianalisis dalam penelitian. Unit yang diteliti adalah respon group yakni bagian penyimpanan persediaan barang dagang/gudang (warehouse) pada PT. Air Gunung Salak.
3.2.2. Variabel Penelitian
Variabel yang diamati dalam metode EOQ yaitu terdiri dari kebutuhan barang, harga, biaya pemesanan, dan penyimpanan.
3.2.3. Prosedur Pengumpulan Data
1. Riset Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan cara penjualan langsung pada PT. Air Gunung Salak untuk memperoleh data mengenai persediaan dan keterangan-keterangan lain yang terkait dalam masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
A. Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan cara berdialog secara langsung dengan pihak yang terkait, yang berhubungan dengan persediaan.
b. Observasi
Pengumpulan data dan keterangan yang dilakukan penulis dengan cara pengamatan langsung ke PT. Air Gunung Salak
2. Study Kepustakaan (Library Study)
Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan beberapa literature yang ada relevansinya dengan tingkat persediaan barang dagangan terhadap maksimalisasi laba.
3.2.4. Metode Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan model Persediaan Pesanan Ekonomis (The Economic Order Quantity, EOQ).
Ada 3 cara dalam metode EOQ, yaitu cara formula, Tabular Approach, Grafic Approach. Dalam hal ini penulis menggunakan cara formula.
Teknik Formula merupakan pendekatan matematika, Dalam cara ini digunakan beberapa notasi sebagai berikut:
D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
S = biaya pemesanan atau biaya setup (rupiah/pesanan)
H = biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang)
C = harga barang (rupiah/unit)
H = h*C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun)
Q = jumlah pemesanan (kali/tahun)
T = jarak waktu antar pesanan (tahun, hari)
TC = biaya total persediaan (rupiah/tahun)
Biaya pemesanan per tahun
= frekuensi pesanan x biaya pesanan


Biaya penyimpanan per tahun
= persediaan rata-rata x biaya penyimpanan

EOQ terjadi bila biaya pemesanan = biaya penyimpanan



Maka Q* =
Q* adalah EOQ, yaitu jumlah pemesanan yang memberikan biaya total persediaan terendah, EOQ juga bisa diperoleh dari fungsi biaya total (TC), yaitu dengan membuat turunan pertama fungsi biaya total terhadap Q sama dengan nol, sebagai berikut:
Biaya total pertahun = biaya pemesanan + biaya penyimpanan


Maka Q* =
Q* pada persamaan terakhir merupakan titik biaya terendah atau EOQ, yang sama dengan Q* pada persamaan sebelumnya.
Asumsi yang ketat menyulitkan penerapannya, terutama dalam hal adanya lead time yang tidak konstan dan Safety Stock, dengan demikian diperlukan modifikasi EOQ dilakukan. Sehingga menjadi model Reorder Point. Dengan rumus:

Dimana:
R = Reorder Point, atau titik pemesanan ulang
= Rata – rata kebutuhan selama Lead time, Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga sampai diperusahaan.
B = Buffer Stock atau Safety Stock, yaitu persediaan pengaman.
Untuk Continous Review System:
B = ZsL
Untuk Periodic Review System:
B = ZsP+L

Dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) cara formula, perusahaan dapat menentukan tingkat persediaan dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Sehingga akan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Dengan demikian maka tujuan perusahaan dalam upaya pencapaian maksimalisasi laba akan tercapai.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar